Remaja Oh Remaja #yang berpikir dewasa, dan yang tidak berpikir (kamu yang mana?)
Buat
kamu yang berusia sekitar 12 tahun, pasti kamu masih berfikiran dan beranggapan
bahwa orangtua kamu lah yang paling benar dan selalu benar. Karena, kamu masih
bergantung pada mereka. Walau pada kenyataannya, hal tersebut bisa jadi tidak
benar.
Nah,
kalau kamu sudah berusia sekitar 16 tahun, kamu sudah berubah menjadi orang
dewasa muda yang memiliki kemampuan bereproduksi. Terus, kamu juga sudah
mengalami perubahan-perubahan yang sangat mengejutkan secara fisik, hormonal,
psikologis, dan spiritual.
Pada
usia 16 tahun, kamu hampir yakin bahwa kamu itu tahu tentang segala sesuatu. Sedangkan
orangtua kamu, kamu anggap tidak tahu apa-apa. Namun pada dasarnya, kamu belum
punya wawasan yang luas tentang diri kamu sendiri. Tapi, orang-orang disekitar kamu
bisa lebih tahu tentang kekurangan pada diri kamu, yang bahkan tidak pernah
kamu sadari. Intinya, dari pada bingung ni ya, pada usia segini, kamu mengalami
tahap “Pemberontakan Remaja”. Dimana kamu menolak oranglain, karena kamulah
yang paling benar.
Permasalahannya
nih kawan, yang paling berbahaya itu adalah remaja yang tidak menunjukkan
tanda-tanda pemberontakan. Kenapa, kok
bisa gitu? Karena, dikhawatirkan akan melakukan bunuh diri karena menahan
kemarahan. Menahan kemarahan adalah, kondisi dimana menolak membiarkan suatu
kemarahan meledak pada saat seharusnya meledak, sehingga menyebabkan
berkurangnya serotonin, yaitu zat kimia paling penting dalam otak. Berkurangnya
serotonin tadi, menyebabkan apa hayo? Ada yang tahu? Yaitu menyebabkan Depresi
Klinis. Ih waw serem.
Kalian tahu nggak? Faktanya, bunuh
diri itu adalah penyebab kematian remaja kedua setelah kecelakaan. Percaya nggak?
Terserah deh :p
Kawanku
yang cantik dan ganteng serta baik hatinya, hehehe ada dua tipe remaja nih. Kalian
bisa pilih, kamu mau ikut yang mana. Jadi remaja yang bisa berfikir bijak, atau
remaja yang nggak bisa berfikir bijak?
1. Remaja
Yang Berfikiran Bijaksana
Mereka adalah
orang-orang yang menyadari bahwa hidup mereka sangat membutuhkan perjuangan,
kerja keras secara fisik, emosional, dan spiritual agar bertahan hidup.
Remaja yang berpikiran
bijaksana biasanya melakukan perjalanan reflektif yang mendalam didalam diri
mereka. Misalnya, lagi dirundung masalah. Remaja ini akan senantiasa berdoa
kepada Tuhan (Allah), dan berusaha mencari jalan keluarnya. Kemudian, ia akan
membuat sebuah keputusan. Nah, dari situlah akan terbentuk sebuah kepercayaan
diri. Dan belajar menjadi dewasa.
2. Remaja
Yang Tidak Mau Berfikir
Lain halnya dengan
remaja yang ini. Remaja yang tipe seperti ini, akan menyelesaikan masalahnya
dengan cara yang salah. Misalnya, penyalahgunaan narkoba, minuman keras, ganja,
seks, pelanggaran hukum, dan lainnya. Astagfirullah yah. Hehehe
Jangan deh
sesekali nyobain hal kayak gini. Sama sekali nggak ada untungnya. Dosa-dosa loh
yang kayak begini nih. Naudzubillah. Buat kamu yang beralasan bahwa hal ini
bisa ngurangin beban masalah dipikiran kamu, salah bangeeeet :p nih denegrin
pepatah :
“DON’T LET IT
BUILD UP UNTIL YOU BLOW UP” kata The
Seven Habits of Highly Effective Teens.
Nggak usah
melohok, bingung artinya. Nih aku kasih tau “Jangan membiarkan masalah bertumpuk
sampai akhirnya kamu nggak bisa menyelesaikannya”. Gimana? Udah tau kan?
Makanya ganteng,
cantik, kalo punya masalah, langsung cari solusi. Jangan di PR-in. nantinya
membludak jadi ngejerumusin kamu ke sisi negative. Owowow :p
Terakhir nih, note-nya :
“Ada tiga hal yang dapat menentukan
kepribadian dan bagaimanasih kamu? ,
yaitu gen atau keturunan, lingkungan, dan pilihan kamu sendiri.”
Sekian dulu deh yah,, salam manis dan
hangat buat pembaca postingan yang ini. Semoga kamu senang membacanya, jangan
lupa share yah cantik, ganteng. Muah hehehe
Terakhir, thanks buat Tante
Valentina Rian Prastiwi atas bukunya, yang udah bikin aku termotivasi buat
nge-posting ini. Sukses ya tante cantik :)
sampai ketemu di postingan selanjutnya kawanku :*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar