|
Hama Dan Penyakit Pada Tanaman Bayam
|
ü
Hama,
Penyakit, dan Gulma
|
Disusun oleh Kelompok 3 :
Delia
Isnasari
Fani Sofiani
Fuad Hasyim
Imanul
Muttaqin
Yuliani
![]() |
Makalah Mulok ini selesai
disusun dan disahkan di
Pandeglang Pada Tanggal 20 Januari 2012
Menyetujui Ketua
Kelompok,
Guru
Pembimbing,
ENDANG PURNOMOSUTI, SP DELIA
ISNASARI
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah
kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala, karena atas Rahmat dan
Inayah-Nya, kami dapat menyusun dan menyelesaikan sebuah Makalah sebagai syarat
untuk memenuhi nilai mata pelajaran mulok.
Dalam
penyusunan makalah ini tidak sedikit kami mengalami hambatan dan kesulitan,
namun berkat bantuan, bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak serta kerja
keras, Alhamdulillah makalah ini dapat diselesaikan tepat waktu.
Atas
bantuan, bimbingan serta dukungannya, Kami ucapkan terimakasih kepada Guru mata
pelajaran Mulok, Orangtua kami, serta teman-teman yang telah membantu
penyusunan makalah ini.
Kami
menyadari penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna baik dalam segi isi
maupun penulisan. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
positif demi perbaikan dimasa yang akan datang. Dan kami juga berharap semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amiin.
Pandeglang,
19 Januari 2012
Ketua
Kelompok
Delia Isnasari
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ……………………………………………………………………………………………..
i
Daftar Isi ………………………………………………………………………………………………………. ii
BAB 1 Pendahuluan
A.
Latar Belakang
Masalah …………………………………………………………………….. 1
B.
Rumusan Masalah
…………………………………………………………………………….. 1
C.
Tujuan ………………………………………………………………………………………………. 2
D.
Manfaat
…………………………………………………………………………………………….. 2
BAB 2 Pembahasan
A.
Hama
………………………………………………………………………………………………… 3
B.
Penyakit
……………………………………………………………………………………………. 4
C.
Gulma
………………………………………………………………………………………………. 4
D.
Pengendalian dan
Upaya Pencegahan Hama dan Penyakit ……………….. 5
BAB 3 Penutup
A.
Simpulan
………………………………………………………………………………………….. 6
B.
Saran-saran
………………………………………………………………………………………. 6
Daftar Pustaka
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Bayam merupakan
salah satu sayuran yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia karena kandungan
yang baik untuk kesehatan. Hama dan penyakit pada tanaman bayam juga harus
dibrantas dan ditanggulani sebaik mungkin agar pelestarian tanaman bayam
terjaga.
Hama dan
penyakit pada tanaman bayam sering kali buat kesal para petani, ini menyebabkan hasil panen bayam
pun seringkali anjlok. Hal tersebutlah yang membuat Kami ingin mengulas tentang
hama dan penyakit pada tanaman bayam, serta cara pengendaliannya.
B. Rumusan
Masalah
Berdasarak an latar belakang diatas, Kami merumuskan masalah
sebagai berikut:
·
Hama apa saja yang dapat menyerang tanaman bayam?
·
Penyakit macam apa saja yang dapat menyerang tanaman bayam?
·
Gulma apa saja yang bias menyerang tanaman bayam?
·
Bagaimana cara pengendalian hama tanaman bayam?
1
C. Tujuan
Sejalan
dengan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dibuatnya makalah ini adalah
sebagai berikut :
ü
Mengetahui hama yang bisa menyerang tanaman bayam.
ü
Mengetahui penyakit pada tanaman bayam.
ü
Mengetahui gulma pada tanaman bayam
ü
Mengetahui cara pengendalian hama pada tanaman bayam.
D. Manfaat
Kami
berharap, makalah ini dapat memberikan manfaat untuk kita semua, terutama bagi
pembudidaya tanaman bayam, agar mengetahui lebih jelasnya tentang hama,
penyakit, dan gulma yang bisa menyerang tanaman bayam tersebut. Begitupun cara
pengendaliannya, agar kita tidak salah memilih jalan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hama
1.
Serangga ulat
daun (Spodoptera Plusia Hymenia)
Gejala: daun berlubang – lubang. Pengendalian: pestisida / cukup dengan menggoyangkan tanaman.
Gejala: daun berlubang – lubang. Pengendalian: pestisida / cukup dengan menggoyangkan tanaman.
2.
Serangga kutu
daun (Myzus persicae Thrips sp.)
Gejala: daun rusak, berlubang dan layu. Pengendalian: pestisida / cukup dengan menggoyangkan tanaman.
Gejala: daun rusak, berlubang dan layu. Pengendalian: pestisida / cukup dengan menggoyangkan tanaman.
3.
Serangga tungau (Polyphagotarsonemus latus)
Gejala: daun rusak, berlubang dan layu. Pengendalian: pestisida / cukup dengan menggoyangkan tanaman.
Gejala: daun rusak, berlubang dan layu. Pengendalian: pestisida / cukup dengan menggoyangkan tanaman.
4.
Serangga lalat (Liriomyza sp.)
Gejala: daun rusak, berlubang dan layu. Pengendalian: pestisida / cukup dengan menggoyangkan tanaman.
Gejala: daun rusak, berlubang dan layu. Pengendalian: pestisida / cukup dengan menggoyangkan tanaman.
3
B.
Penyakit
·
Rebah
kecambah
Penyebab: cendawan Phytium sp. Gejala: menginfeksi batang daun maupun batang daun. Pengendalian: Fungisida
Penyebab: cendawan Phytium sp. Gejala: menginfeksi batang daun maupun batang daun. Pengendalian: Fungisida
·
Busuk basah
Penyebab: cendawan Rhizoctonia sp. Gejala: adanya bercak-bercak putih. Pengendalian: sama dengan pengendalian penyakit rebah kecambah.
Penyebab: cendawan Rhizoctonia sp. Gejala: adanya bercak-bercak putih. Pengendalian: sama dengan pengendalian penyakit rebah kecambah.
·
Karat putih
Penyebab: cendawan Choanephora sp. Gejala: menginfeksi batang daun dan daunnya. Pengendalian: sama dengan pengendalian penyakit rebah kecambah.
Penyebab: cendawan Choanephora sp. Gejala: menginfeksi batang daun dan daunnya. Pengendalian: sama dengan pengendalian penyakit rebah kecambah.
C. Gulma
·
Jenis gulma:
rumput-rumputan, alang-alang. Ciri-ciri: tumbuh mengganggu tanaman
budidaya.
Gejala: lahan banyak ditumbuhi pemila liar. Pencegahan: herbisida
4
D. Pengendalian
dan Upaya Pencegahan Hama dan Penyakit
Teknologi
yang sampai saat ini sering dipakai untuk pengendalian hama adalah pemakaian insektisida.
Teknologi ini merupakan teknologi yang populer karena efeknya dapat dilihat
dalam waktu tidak lama setelah aplikasi dan mudah diperoleh bila diperlukan.
Namun teknologi ini relatif mahal terutama bagi petani di negara yang sedang
berkembang. Di samping itu, teknologi insektisida berbahaya bagi manusia,
hewan, dan spesies bukan sasaran serta lingkungan jika dilakukan tidak sesuai
dengan prosedur.
Upaya yang dilakukan untuk mencegah timbulnya Hama dan Penyakit adalah:
·
Secara eksternal : dengan menjaga kebersihan lingkungan sekitar penanaman bayam, baik dari serangga, kotoran, ataupun gulma yang menjadi vektor hama dan
penyakit. Pengawasan sejak dini akan kondisi lingkungan dan gejala-gejala awal,
sangat penting didalam upaya mencegah sejak dini berkembangnya hama dan
penyakit. Kelembapan media tanam dan lingkungan juga penting diupayakan, dengan
pengaturan kondisi lingkungan dan pengaturan jarak tanaman akan mengakibatkan
tanaman akan mendapatkan intensitas cahaya matahari yang cukup sehingga proses
tumbuh dapat optimal.
·
Secara internal perlakuan terhadap tanaman ,
termasuk penyiraman , pemupukan sangat berpengaruh didalam perkembangan
tanaman. Tanaman yang sehat cenderung jarang terkena penyakit.
5
BAB
III
PENUTUP
A. Simpulan
Setiap tanaman,
pasti bisadiserang oleh hama dan penyakit. Upaya pencegahannya ada dua cara.
Yaitu secara eksternal dengan menjaga kebersihan
lingkungan sekitar penanaman bayam, baik dari
serangga, kotoran, ataupun gulma yang menjadi vektor hama dan penyakit, dan secara
internal yaitu perlakuan terhadap
tanaman, termasuk penyiraman, dan pemupukan.
B.
Saran-saran
Tanamkanlah tekad
bahwa diri kita harus bisa bersaing dengan kawan, dan menanamkan rasa semangat
belajar. Baik itu semangat dalam belajar individu/mandiri, maupun kelompok.
Hindarilah kata malas. Untuk anggota
kelompok ini yang merasa malas melakukan kegiatan kelompok, tolong buang
jauh-jauh rasa itu. Karena kegiatan ini untuk kita bersama.
Semua telah
diberi tugas masing-masing, maka dari itu, apabila ada yang tidak melaksanakan
tugasnya, maka namanya tidak akan dicatat dalam makalah ini. Ini hanyalah sebuah
peringatan, untuk lebih baik lagi kedepannya.
6
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar